HEBAT !!! Disdik tambal pekerjaan kontraktor nakal, anggaran nya darimana???

Bogor – Sinar Berita Indonesia, Com. Turap Penahan Tanah (TPT) di SDN 01 Pasir Laja Kecamatan Sukaraja dikeluhkan oleh pihak sekolah selaku penerima manfaat.
Proyek milik Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor dengan pagu APBD tahun 2024 yang diketahui sempat mangkrak itu dikeluhkan karena sisa material berupa bekas tanah galian dibiarkan hingga mengakibatkan terpleset nya siswa didik.
“Itu sudah selesai dikerjakan sepertinya pak per hari Jumat kemarin. Tapi ga bilang dan gak kasih informasi apa-apa dan tau nya sudah tidak ada pekerjanya.Padahal itu tanah nya masih berserakan seperti itu sampai buat beberapa siswa kami kepeleset karena licin,” ujar Vigita selalu Bendahara SDN 01 Pasir Laja Kecamatan Sukaraja saat dikonfirmasi, Selasa (25/2/25).
Pihaknya juga memastikan tidak pernah merasa diberitahukan oleh pihak kontraktor prihal kerjaan yang diketahui sempat mangkrak berikut dengan ditambah adanya mekanisme pembayaran yang diduga sarat mall administrasi.
“Sempat diinfokan oleh Pak Iwan Supriadi dari Disdik yang mengatakan proyek akan kembali dilanjutkan. Tapi setelah itu sudah tidak ada info lebih lanjut yang kami terima, termasuk semacam serah terima ataupun yang bapak maksud PHO,” tutur Bendahara Sekolah yang mewakili Plt SDN 01 Pasir Laja Kecamatan Sukaraja.
Dari penelusuran tim media, selain serakan tanah yang dibiarkan, kegiatan meneruskan pekerjaan dari oknum kontraktor sebelumnya (kabur-red), didapati kondisi TPT yang diduga tidak sesuai spek, dimana sisi pondasi TPT tidak di cor dengan rapih di sekitar kurang lebih 15M kerjaan baru dan 11,7M kegiatan yang awal dikerjakan.
Dikonfirmasi oleh awak media, Iwan Supriadi dari Disdik seperti yang dikatakan oleh Bendahara Sekolah diketahui sebagai penanggung jawab kegiatan dari meneruskan pekerjaan dari PT. Putra Utama yang diduga telah membawa uang pencairan sebesar kurang lebih 95% dari nilai pagu yang telah dianggarkan di Tahun 2024 itu.
Melalui pesan WhatsApp nya, awak media coba mengkonfirmasi prihal pembiayaan kegiatan meneruskan pekerjaan, berikut dengan meneruskan keluhan atas kegiatan pembangunan TPT yang dinilai masih perlu dirapihkan.
Namun sayangnya hingga berita ini ditayangkan, pesan WhatsApp berisikan konfirmasi kepada Iwan Supriadi (yang disebut merupakan bagian sarpras Disdik) masih belum ditanggapi.
Sebelumnya, didapati informasi dari pihak Plt SDN 01 Pasir Laja saat kegiatan pembangunan TPT, Ibu Kepsek Ani Suryani juga memastikan tidak pernah merasa menerima berbagai dokumen dari kegiatan pembangunan TPT yang dimulai sejak tanggal 3 Desember dengan estimasi waktu 20 hari pekerjaan.
“Untuk kegiatan TPT yang tidak dengan pemagaran itu saya pastikan tidak pernah tandatangani berkas apapun, terlebih kita tidak pernah diberikan dokumen perencanaan ataupun dokumen serah terima (PHO) baik itu dari kontraktor maupun Disdik juga. Terkait mangkraknya kegiatan, saya pernah diinfokan oleh Kabid Sarpras yang mengatakan akan segera mendatangkan kontraktor baru untuk melanjutkan pekerjaan yang tertunda, dan sebatas itu saja,” ungkap Kepsek Ani saat ditemui di SDN 02 Pasir Laja Kecamatan Sukaraja, Senin (24/2/25).
Kepsek pun menegaskan rasa keheranannya terhadap kegiatan pembangunan TPT yang dinilai tidak aktif memberikan info pekerjaan saat sekitar 5 Hari pekerjaan awal dikerjakan. “Saya pun tidak pernah tau kontraktor nya siapa dan dari PT atau CV apa, karena nggak pernah sama sekali bisa ketemu alias jarang ke lokasi proyek,” pungkasnya.
Tim media pun masih mencoba menggali informasi dari pihak konsultan pengawas CV yang telah diakui bahwasanya pengawas lapangan bukan dari pihak internal CV mlainkan pengawas yang meminjam bendera (CV).
“Itu dipakai si Rian buat kerjaan TPT di Pasir Laja 01,” ujar sumber yang dapat dipertanggung jawabkan pernyataan nya dan tidak ingin dituliskan namanya.
Dari rentetan hasil kegiatan investigasi tim atas mangkraknya kegiatan pembangunan TPT di SDN 01 Pasir Laja Kecamatan Sukaraja didapati beberapa fakta dimana diantaranya,
– Kegiatan mangkrak di perkiraan 30% pekerjaan sejak tanggal 9 Desember 2024.
– Kontraktor PT. Putra Utama yang beralamat di Tangerang kabur dari kegiatan.
– Pekerjaan awal sekitar 11,7 Meter berikut sekitar 13 Meter lanjutan pekerjaan.
– Bendera CV Konsultan pengawas diakui digunakan rekan.
– Plt Kepsek mewakili Penerima Manfaat tidak pernah mendapat dokumen baik RAB maupun PHO atas kegiatan.
– Kegiatan pembangunan TPT dikerjakan tidak sesuai spek dan cenderung memicu potensi cidera siswa/i didik.
Adapun indikasi ataupun dugaan yang didapat oleh tim media diantaranya,
– Proyek telah dibayarkan hingga 95% atas kegiatan pembangunan berkisar 30% (11,7 Meter).
– Kontraktor PT Putra Mandiri diduga membawa kabur uang 95% pembayaran dari pagu APBD tanpa bertanggungjawab atas kegiatan pembangunan TPT.
Ketika media bebepa kali menyambangi dinas pendidikan kabupaten Bogor (sarpras) tidak bisa ketemu dengan alasan lagi ke Bali
(Team)